Kamu selayaknya makanan pokok bagiku. Yang membuatku kuat menjalani rutinitasku. Tak pernah terbayang olehku jika aku tanpa kamu. Tapi, kini semua bukan cuma bayang-bayang lagi. Kini aku telah kehilangan separuh kekuatan dalam diriku. Kamu pergi dari hidupku dengan alasan yang tidak normal. Kamu bilang kita tidak cocok lagi.
Bagaimana bisa kamu menyimpulkan kata itu dengan mudahnya? Kita sudah saling mengenal diri masing-masing. Tahu dengan sifat satu sama lain. Sering berbagi, dan selalu bersama diwaktu senggang. Dimana kata tidak cocok itu muncul dikeseharian kita? Tidak mungkin kamu memutar balikkan hatimu dalam semalam. Entah bagaimana kamu merubah cocok menjadi tidak cocok. Tapi aku tahu, itu terlintas dari emosi kamu sesaat hingga kamu lepas kendali dan mengakhiri hubungan.
Waktu berlalu sejak saat itu, aku merasa hari-hariku tidak semenyenangkan saat bersamamu. Aku menjalani hidup yang biasa meski tak ada lagi yang menyemangatiku. Sesekali aku melihat tulisan dalam postingan akun sosial mediamu. Kamu tampak galau akhir-akhir ini. Kamu seperti menyesal dengan keputusanmu dahulu. Melepaskan aku dengan mudah, dengan sekali ucap. Kini kamu baru merasakan apa yang aku rasa ketika baru kamu tinggal. Tapi maaf, aku sudah mulai terbiasa tanpamu.